Salah satu sudut perkampungan Foramadiahi,Foto oleh Ilwan |
Desa Foramadiahi sudah mulai eksis sekitar tahun 1254. Foramadiahi
disebut-sebut ahli sejarah sebagai perkampungan tertua di Ternate,keberadaan
pemukiman ini ditandai dengan masuknya masyarakat yang berasal dari Jailolo
yang melarikan diri dari kerajaan Jailolo ketika itu disebabkan oleh situasi
politik lokal yang melibatkan sang Raja dengan rival kelompok-kelompok politik
lokal. Mereka memilih mendiami daerah puncak jauh dari laut,agar tidak
terjangkau oleh kejaran pasukan Raja Jailolo ketika itu. Pendapat lain
mengatakan masyarakat yang mendiami perkampungan Foramadiahi berasal dari
Tidore.
Menurut cerita dari beberapa
orang tua,penamaan Foramadiahi bermula dari pembangunan kedaton (istana Raja).
Kedaton pertama kali dibangun di perkampungan Foramadiahi,namun pembangunan
kedaton belum definitive. Kedaton kemudian berpindah lokasi,mengingat desa
Foramadiahi,berada di ketinggian dan tidak terdapat sumber air. Lokasi yang
dipilih selanjutnya adalah Limau
Jore-Jore1,beberapa informan local menyebut tempat kedua adalah
di daerah Ngade, kemudian yang terakhir adalah di Limau Soki-Soki di atas ketinggian bukit Bukukaimaja di dekat
sebuah sumber air yang bernama ake sentosa. Pemilihan tempat yang terakhir ini
dirasa cocok dan dipastikan pembangunan kedaton secara definitive. Oleh karena
itu, orang – orang yang menemukan lokasi ini mengirim kabar ke tempat atau
lokasi yang pertama tadi dengan mengatakan fo waro ma diahi (lokasinya sudah tahu pasti). Kalimat ini
kemudian secara turun temurun dibahasakan oleh masyarakat setempat dengan
sebutan Foramadiahi.
Kini Foramadiahi masuk dalam
kecamatan Pulau Ternate, didiami oleh sebagian kecil penduduk, bermata
pencaharian umumnya petani. Untuk mencapai desa ini, diperlukan pengendara yang
berpengalaman, karena akses jalan menuju desa ini sangat menanjak, semakin ke
ujung desa, jalannya semakin menanjak. Di Desa ini juga terdapat makam Sultan
Babullah, Sultan Ternate yang ke – 8, hidup pada tahun 1570 – 1583.
1. Limau Jore-Jore merupakan nama sebuah Kampung
besar yang meliputi soasio,Kasturian dan Salero sekarang. Kata Limau sendiri termasuk bahasa asli
Ternate yang berarti negeri,kota atau kampung besar. Saat ini, kata Limau
jarang digunakan, diganti dengan kata gam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar