Selasa, 31 Juli 2012

Makan Saro

  Prosesi Makan Saro disebuah upacara perkawinan di Kel.Fitu
Makan Saro merupakan salah satu dari rangkaian upacara perkawinan adat Ternate.Bentuk dari Upacara ini adalah makan bersama untuk pertama kali bagi kedua pengantin, yang dihadiri oleh kaum ibu dari kedua bela pihak keluarga pengantin laki - laki dan pengantin wanita. Kedua Pengantin duduk di kepala meja panjang dan di sisi kanan kiri meja duduk para kaum ibu pihak pengantin pria dan wanita. Para ibu - ibu ini disebut dengan yaya se goa (ibu dan saudara perempuan dari bapak). Di atas meja sudah disajikan berbagai jenis makanan, seperti ketupat dari berbagai bentuk, nasi kuning dan telur, dan buah-buahan yang dirangkaikan.Makanan - makanan tersebut secara bergantian diayun -ayunkan oleh para ibu di hadapan pengantin dengan mengucapkan kata saro-saro

Rabu, 25 Juli 2012

Pantai Sulamadaha





Salah satu sudut pantai Sulamadaha
Pantai Sulamadaha mabuerupakan salah satu lokasi rekreasi yang sangat diminati pengunjung. Lokasi ini terletak di desa Sulamadaha, kecamatan Pulau Ternate. Lokasi ini bisa dicapai dengan kendaraan roda dua maupn roda empat dengan waktu  kurang dari 1 jam dari pusat kota. Eksotik mungkin kesan yang didapat ketika berkunjung di pantai. Pemandangan alami disajikan di pantai ini membuat lokasi ini sangat nyaman dikunjungi dan pengunjung bisa menikmati suasana alam pantai. Di sekitar pantai para penjual menjajaki berbagai makanan ringan, seperti pisang goreng dan dabu-dabu khas Ternate,tak lupa kelapa muda yang tentunya sangat diburu oleh pengunjung. Tak jauh dari lokasi pantai, terdapat areal air laut yang menjorok sedikit ke pantai diapit oleh dua tanjung, sehingga airnya tenang tak berombak. Para pengunjung dapat berenang dan snorkling di sini. di lokasi ini juga disewakan perahu bagi para pengunjung dengan tarif Rp.20.000 per perahu selama sejam.

Minggu, 15 Juli 2012

Batu Angus

Salah satu sudut batu angus, Foto by : Ilwan
Batu Angus merupakan sebutan oleh masyarakat Ternate, menyebut sebuah lokasi yang didominasi oleh bebatuan hitam yang melebar kurang lebih 1 km. Menurut ahli geologi bebatuan yang terletak disekitar wilayah desa Tarau dan Kulaba ini merupakan  arus lava dari gunung berapi yang membatu akibat letusan gunung Gamalama di tahun 1737. Arealnya memanjang dari puncak gunung hingga ke laut memberi panorama tersendiri bagi para pengunjung. Uniknya di sekitar lokasi ini banyak tumbuh tumbuhan pata tulang. Pengunjung biasanya menyempatkan diri untuk mengambil gambar bersama keluarga. Sewaktu penjajahan Jepang, Jepang pernah membangun sebuah prasasti di sekitar batun angus, namun sudah dihancurkan oleh masyarakat setempat karena didorong oleh perasaan benci kepada penjajah Jepang.

Senin, 02 Juli 2012

Gunung Gamalama Ternate

Gunung Gamalama. Foto by : Ilwan
Gunung Gamalama Ternate merupakan gunung api aktif. Terakhir meletus pada 16 Mei 2012. Menurut data, gunung Gamalama mengalami letusan beberapa kali, yaitu pada tahun 1840, 1980, 1983, 1994, 2011 dan terkahir Mei 2012.Berdasarkan informasi wikipedia, Gunung Gamalama termasuk sebuah gunung stratovolcano kerucut yang mancakup seluruh pulau Ternate. Gunung Gamalama memiliki ketinggian 1715 m di atas permukaan laut, ditutupi oleh hutan montane di ketinggian 1200 - 1500 m dan hutan ericaceous pada ketinggian di atas 1500 m. 
Para pendaki yang melakukan pendakian membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam untuk sampai ke puncak, yang dapat ditempuh melalui beberapa jalur, yakni melaui desa Togafo, desa Moya maupun Marikurubu. Namun jalur yang sering dilalui para pendaki adalah jalur Marikurubu. Pendakian dipandu oleh pemandu lokal yang tentunya berpengalaman, karena memang pendakian dimulai pada waktu subuh.

Ron Gunung

Salah satu sudut pemukiman di Ternate. Foto by : Ilwan
Ron Gunung merupakan istilah yang digunakan untuk melakukan aktivitas keliling Pulau Ternate.Pemukiman Ternate yang berada di kaki gunung Gamalama mengikuti alur melingkar, mengelilingi Gunung Gamalama,dengan demikian akses jalanpun mengikuti alur tersebut membentuk lingkaran penuh. Itulah sebabnya masyarakat Ternate menyebut dengan istilah Ron Gunung (keliling Gunung). Ron Gunung biasanya dilakukan masyarakat Ternate,maupun di luar Ternate yang kebetulan berkunjung ke Ternate, sebagai bentuk rekreasi, dan dilakukan tiap hari Ahad maupun di hari libur. Jalur yang ditempuh dimulai dari arah utara, atau berlawanan arah jarum jam. Perjalanan ini dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih dua jam, menggunakan kendaraan roda empat, atau roda dua. Jarak tempuh hanya mencapai 40 - 45 km. Selama perjalanan, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam khas Ternate, maupun situs - situs sejarah, di antaranya Pantai Sulamadaha, batu angus, danau Tolire, benteng Toloko, dan lain sebagainya.